Ma’had Aly Yanbu’ul Qur’an Selenggarakan Tes PMB Tahun Akademik 1443-1444 H

KUDUS, YAYASAN ARWANIYYAH KUDUS – Ma’had Aly Yanbu’ul Qur’an fi al-Qur’an wa ‘Ulumih Kudus menggelar tes seleksi penerimaan calon mahasantri baru tahun akademik 1443-1444 H. pada hari Ahad 29 Mei 2022 di Masjid Busyral Lathif. Tes ini bertujuan untuk menyeleksi dan mengetahui kemampuan calon mahasantri baru, yang terdiri dari: 1. Tes tertulis, berisi tentang materi ke-Diniyyah-an dan ke-BahasaArab-an; 2. Tes hafalan al Qur’an 30 Juz; 3. Tes baca kitab Matan Taqrib. Harapannya, dengan tes seleksi masuk yang ketat dan berkualitas, proses pendidikan di Ma’had Aly Yanbu’ul Qur’an dapat sesuai harapan dan cita-cita para Masyayikh, yakni menjadi tempat menempa para Huffadh menempuh pendidikan tinggi pasca Tahfidh al Qur’an.

Dalam sesi sambutan pembuka, Mudir Ma’had Aly Yanbu’ul Qur’an Agus Ahmad Nashih menekankan tentang pentingnya pelaksanaan pendidikan pasca tahfidh, dan pentingnya kepakaran santri dalam fan ilmu tertentu.

“Sudah saatnya, para Huffadh yang ahli ilmu al Qur’an tampil, mengisi ruang-ruang publik yang semestinya harus diisi. Sebab, sekarang, banyak orang tidak pernah mengaji al Qur’an, tidak bisa membaca, apalagi menghafal al Qur’an, berbicara tentang al Qur’an. Sudah saatnya, para santri menjadi ahli dalam fan keilmuan tertentu dan menjadi rujukan masyarakat yang bisa dipercaya, kapabel dan kredibel. Dalam hal ini, Ma’had Aly Yanbu’ul Qur’an akan mengajak kita semua bersama-sama mengaji dan mengkaji ilmu-ilmu al Qur’an, khususnya ilmu-ilmu Qiraat yang diwariskan oleh Simbah Kiai Arwani Amin dalam kitab beliau Faidhul Barakat fi Sab’il Qiraat.“

Ma’had Aly Yanbu’ul Qur’an Kudus memiliki jurusan Ulumul Qur’an yang berkonsentrasi pada kajian ilmu-ilmu Qiraat, dengan Guru Besarnya yaitu KH Muhammad Arwani Amin Sa’id dan masterpiece-nya Faidhul Barakat fi Sab’il Qira’at. Dalam struktur kurikulum, MAYQ selain menjurus kepada kajian kitab-kitab Ulumul Qur’an dan Tafsir, juga mendalami kajian ilmu Qiraat dengan beberapa matakuliah yang menjurus ke Ilmu Qiraat, seperti: Matakuliah Qiraat Imam Nafi’, Qiraat Imam Ibnu Katsir, Qiraat Imam Abu Amr, Qiraat Imam Ibnu Amir, Qiraat Imam Ashim, Qiraat Imam Hamzah dan Qiraat Imam Ali al Kisai.

Gus Nashih juga menambahkan, “Hendaknya kita berusaha mengamalkan apa yang sering disampaikan oleh guru kita Abuya KH Muhammad Ulin Nuha Arwani, supaya membaca al Qur’an dengan Haqqu Tilawatihi, yaitu:       

أن يشترك فيه اللّسان، والعقل، والقلب. (1) فاللّسان بتجويده، (2) والعقل بتدبّر معانيه، (3) والقلب بتفهّمه.

1. Lisan, dengan membaca al Qur’an sesuai dengan Tajwidnya
2. Akal, dengan berusaha mentadabburi makna-maknanya

Hati, dengan senantiasa mencoba untuk memahami maksud-maksud kandungan al Qur’an.”

Ditulis :
Ustadz Sahal Mahfudh, M.Pd