
Santri Pondok Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Pusat Putra saat menjalankan Tes Tahap I Calon Khotimin Tahun 1446 (17/12)
PTYQ Putra – Sebagai salah satu tahapan penting dalam seleksi calon khotimin, Tes Simaan Pra Calon Khotimin Rajab telah dimulai. Tes ini diadakan dua kali dalam setahun, masing-masing pada bulan Safar dan Jumadilakhir. Pada periode Jumadilakhir kali ini, sebanyak 30 santri terdaftar untuk mengikuti tes ini yang bertujuan untuk mengukur kemampuan hafalan al-Qur’an mereka.
Tes simaan ini menguji kemampuan para peserta dalam membaca 30 juz al-Qur’an secara bil-ghaib dalam waktu yang telah ditetapkan. Dimulai selepas waktu Maghrib, peserta harus menyelesaikannya sebelum adzan Maghrib berkumandang pada hari berikutnya. Untuk tes kali ini, pelaksanaan dimulai pada malam tanggal 17 Desember 2024, dan telah berakhir pada sore tadi.
Tes simaan ini bukan hanya sekadar ujian hafalan, tetapi juga menjadi salah satu pintu utama bagi para santri untuk melanjutkan tahapan seleksi menuju tes simaan calon khotimin yang lebih tinggi. Mereka yang berhasil lulus dari tes kali ini akan diproyeksikan untuk mengikuti tes simaan calon khotimin pada bulan Rajab yang akan datang.
Pelaksanaan tes ini diharapkan dapat menjaring para santri yang benar-benar memiliki kapasitas untuk menjadi ‘Hamilul Qur’an’ yang mutqin. Di sisi lain, tes ini juga menjadi momen penting dalam menilai konsistensi para santri dalam menjaga hafalannya.
Keberhasilan dalam tes simaan ini tentu akan memberikan kebanggaan tersendiri bagi setiap santri yang berhasil melewati ujian tersebut. Namun, lebih dari itu, tes ini juga mengajarkan pentingnya keikhlasan dalam menjalani proses panjang sebagai penghafal al-Qur’an. Menjadi ‘Hamilul Qur’an’ bukanlah sekadar gelar, melainkan sebuah tanggung jawab besar untuk menjaga dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an.
Selain itu, tes ini juga menjadi momentum bagi lembaga pendidikan pesantren untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Karena dalam posisinya, pesantren memainkan peran strategis dalam mencetak generasi yang memiliki kedalaman ilmu agama yang kuat dan mampu mengamalkan isi al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, keberadaan tes simaan ini tidak hanya menguji hafalan, tetapi juga membentuk karakter dan dedikasi para santri terhadap al-Qur’an.
Semua peserta yang mengikuti tes ini berharap dapat meraih kelulusan dan melanjutkan langkah mereka untuk ke jenjang berikutnya. Dengan adanya tes seperti ini, diharapkan dunia pesantren dapat melahirkan generasi penerus yang lebih cakap dalam ilmu agama dan al-Qur’an.
Editor: Media Yanbu’ul Qur’an Pusat